Nadadan tangga nada pentatonis ini memiliki istilah sendiri terutama untuk seni karawitan Jawa dan Sunda. Tangga nada pentatonis sendiri terbagi atas dua tangga nada, yaitu pelog dan slendro. Dalam musik karawitan jawa seringkali kita dengar istilah laras slendro dan laras pelog, kedua laras tersebut dalam istilah musik modern bisa disebut Notasiangka (Serat Kanayagan) adalah salah satu bentuk notasi untuk menuliskan nada-nada musik dalam karawitan, baik untuk nada-nada gamelan maupun lagu.Istilah tersebut pertama kali disampaikan oleh Rd. Machyar Angga Kusumadinata pada tahun 1923 untuk menunjuk lambang-lambang nada yang diwujudkan dalam bentuk suku kata dan angka. beratikecil, halus atau rumit 3. Karawitan jawa menggunakan Titilaras. 4. pentatonik. dalam seni musik biasanya sering disebut notasi, yakni lambang-lambang untuk menunjukkan tinggi rendah suatu nada berupa angka atau lambang lainnya Sistem notasi yang dipakai dalam gamelan Jawa adalah notasi pentatonik yaitu hanya menggunakan 5 buah nada. Nadatersebut dalam istiah lan disebut dengan nada uparenggaswara ( Sunda ). Contohnya nada pamiring atau nada meu ( 2 + ) Bungur atau anda ni ( 3- ) pananggis ataunada teu ( 4 + ) serta sorong ataunada leu ( 5 + ). 2# Karawitan Jawa : Notasi yang digunakan untuk gending ataukarya musik Jawa adalah nada Kepatihan, yangdiciptakan oleh R. M Kendangmerupakan salah satu alat musik dalam karawitan jawa yang teknik memainkannya dengan cara dikebuk (memukul-mukul menggunakan telapak tangan pada penampang kanan-kiri kendang). Atau dalam istilah lainnya sering disebut sebagai kendang batangan, memiliki karakteristik suara yang lebih tinggi jika dibanding dengan kendang lainnya vl8YR. Gamelan pada karawitan Bali. Foto dikenal sebagai daerah yang kental akan seni dan budaya. Selain memiliki berbagai kesenian tari yang mendunia, Bali juga memiliki pertunjukan musik tradisional, yakni karawitan Bali. Meski identik dengan kultur Jawa, karawitan tak hanya dapat kita temukan di daerah tersebut. Namun juga di berbagai daerah lainnya di Indonesia, termasuk buku berjudul Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Kesenian Karawitan oleh Eka Septiani, karawitan merupakan seni yang mengedepankan kehalusan dan kelembutan. Hal tersebut tercermin dalam teknik permainannya yang halus dan memiliki kerumitan hanya itu, karawitan juga dapat diartikan sebagai ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui media suara, baik vokal maupun instrumental yang berlaraskan slendro atau Musik KarawitanMenurut Hanun Adhaninggar dalam buku Musik Tradisional, berdasarkan bentuk dan fungsinya, karawitan dapat dibagi menjadi tiga jenis, antara lainJenis karawitan ini menyajikan berbagai nyanyian yang dikenal dengan tembang. Adapun penyanyi yang membawakan tembang dalam karawitan disebut dengan pesinden penyanyi wanita dan wiraswara penyanyi pria.Sesuai dengan namanya, jenis karawitan ini menyajikan pertunjukan alat musik, yakni gamelan. Pergelaran karawitan secara umum dapat digolongkan menjadi dua macam, yakni karawitan pakurmatan dan karawitan karawitan ini merupakan gabungan antara karawitan vokal dan karawitan instrumental. Pertunjukan karawitan yang satu ini menyajikan unsur vokal dan unsur instrumental secara Bali. Foto Kanal Bali/ BaliKarawitan erat kaitannya dengan penggunaan gamelan. Di Pulau Dewata, gamelan disebut dengan gambelan. Menurut buku Ensiklopedi Mini Karawitan Bali karya Pande Made Sukerta, perkembangan karawitan Bali terjadi secara signifikan pada periode 1970 hingga berkembangnya zaman, keberadaan karawitan Bali menyebar di penjuru Pulau Dewata. Melansir laman saat ini hampir setiap desa di Bali memiliki gamelan. Setidaknya dalam satu desa dapat ditemukan dua hingga tiga gamelan. Adapun jenis gamelan yang berkembang hingga saat ini ialah gong menjawab perkembangan zaman, karawitan Bali juga mengalami pengembangan komposisi unsur musik. Dibandingkan versi lawas, karawitan Bali kini memadukan variasi nada dan melodi yang lebih buku Seni Budaya untuk SMA/SMK/MA/MAK Kelas XII oleh Agus Budiman, dkk., karawitan Bali menerapkan notasi dasar atau notasi dingdong. Notasi tersebut menggunakan lambang bahasa Kawi atau bahasa Jawa berkembangnya zaman, notasi dingdong juga digunakan untuk menotasikan berbagai jenis gending pada gamelan Bali. Bentuk notasi tersebut dapat dikonversikan pada notasi angka. Berikut rinciannyaNdong dibaca dong, merupakan simbol musik nada dibaca deng, merupakan simbol musik nada dibaca dung, merupakan simbol musik nada dibaca dang, merupakan simbol musik nada dibaca ding, merupakan simbol musik nada uraian tentang karawitan Bali, semoga bermanfaat!   Nglaras. Menyetem, membagi nada tertentu pada qada dan qadar atau keberagaman pencon, menyamakan ia puas klonengan. Dengan cara dilaras ini beleganjur menjadi mak-nyus didengarkan sehingga tak terdengar sumbang blero. Ngukel. Tehnik memainkan melodi gender atau gambang sreg tangan kiri dengan aksi mirip takhlik lingkaran. Misalnya memukul nada 6 1 2 1 tautologis-ulang. Nguthik. Variasi permainan bonang supaya boleh runtut. Nguyu-uyu. Memukul gamelan dengan gendhing-gendhing bonang tanpa disertai radas  muka gender, rebab dan pesindhen. Suntuk sebelum upacara pangih temanten, apabila didalam peralatan itu memakai beleganjur, maka pada waktu pagi tahun telah dibunyikan gending nguyu-uyu. Nitir. 1. tehnik memainkan instrumen kenong dalam jenis gendhing sampak, dimana pada tiap satu nada diisi dengan dau kali tabuhan atau birama kenong; 2. gerak mengaibkan puas tari gaya Yogyakarta. Niyaga. Juru gendang gamelan lihat gamelan Jawa, cinta juga disebut dengan pradangga atau wiyaga. Nyamleng . Penyajian uyon-uyon terutama dengan menggunakan organ tabuhan ngarep lihat tabuhan ngarep dan vokal. Nyigar perangkai. Lembaga dari bilahan saron dan gender yang lembaga penampangnya mirip rotan yang dibelah dua. Bentuk nyigar pengepang ini puas umumntya dipakai pada bilahan saron, sedangkan bilahan gender kuningan atau besi. Ombak. Ombak suara. Ombakan. Bentuk suatu lagu mulai sejak koteng dhalang dengan menggunakan ritual atau yang ditempatkan umumnya pada penutup berpokok suatu terserah-ada. Ombak banyu. Gerak pertukaran nan terletak pada tari putera halus dan dakar gaya Yogyakarta. Ombak berarti ‘ombak’ banyu, banyu berjasa ‘air’. Gerak ini bernama ombak banyu karena plong periode menggagas fisik ke kiri dan ke kanan caruk didahului dengan gerak ke atas sama dengan gerak ombak air. Gerak ini dipakai pada tari Lawung dan adegan-adegan hadapan pada sandiwara radio tari. Ombak banyu wirama rangkep . Gerak ombak banyu lihat ombak banyu nan dilakukan dengan irama rangkap rangkep  yakni dua kelihatannya kian lambat dari ombak banyu biasa. Gerak ini dipakai pada tari putera lembut dan bahadur kecondongan Yogyakarta seperti tari Lawung dan adegan-adegan penghadapan pada drama tari. Ompak . Bagian berasal gendhing lihat gendhing yang ada di cahaya muka sebelum gendhing buku. Biasanya dibunyikan dua kali tetapi bisa pula diulang-ulang menurut kebutuhannya. Ompak-ompak. Sebagaimana embat tatap pada embat. Istilah ini umum digunakan didaerah Yogyakarta. Padhang rembulan. Instrumen yang berbentuk memakai pencu lihat pencu, tetapi yang dibuta mengkilat tetapi puas bagian pencu dan rai saja Pakis. Alat nan digunakan bagi menyergap supaya bilahan saron lihat saron tidak mudah bergeser ke kanan ataupun ke kiri. Palenggahan . Kulit lembu sebesar kebat pinggang yang dipaku pada lawak kanan dan kiri bakal meletakkan kendhang agar boleh terletak seperti mengantung sehingga suaranya menjadi bening. Pangkat ndhawah. Transisi berpunca gendhing lihat gendhing ke bagian ndhawah. Pangkat minggah . Persilihan bermula gendhing tatap gendhing ke bagian minggah. Pangkon. Tempat meletakkan bilahan spesies saron yang dibuat bermula kayu yang bentuknya mirip sobek dengan adegan kanan kiri terdapat hiasan mirip puntalan, puas bagian paruh terdapat semacam lubang berbentuk catur persegi tingkatan sebagai resonator. Pangkon ini memiliki wana kaki, dan nan bagus dibuat terbit kayu nangka. Pangrawit . Sama dengan pradangga lihat pradangga. Panungul. Logo nada di dalam gamelan lihat gamelan. Untuk pencatatannya biasa diganti dengan poin 1. Nada penunggul namun terdapat  pada gamelan laras pelog. Papa rara. Orang nan belajar memainkan gamelan di mana manusia tersebut kadang-kadang belum perantaraan mempelajari kaidah-mandu memukul klonengan, sehingga pelajaran itu dimulai berusul awal dan menutupi pangkal-dasarnya.    Pasu.  Fragmen got rai lihat rai yang melengkung menghubungkan babak rai dan bau puas variasi pencon. Patalon. Rangkaian beberapa bakal gendhing yang dibunyikan sebelum pertunjukkan wayang dimulai. Untuk wayang di distrik Surakarta memperalat rangakaian  gendhing Patalon dimulai mulai sejak gendhing Cucurbawuk diteruskan Pareanom kemudian diteruskan kembali ladrang Srikaton dan Ketawang Sukmailang, Menyaring-ayakan, Srepegan dan diakhiri dengan Sampak, semuanya pathet Manyura. Koalisi tersebut untuk wayang kulit purwa. Patapukan. Tatap wayang masker. Pathet. Menunjukkan tinggi rendahnya nada suatu lagu atau gendhing dan sekali lagi mewatasi menanjak turunnya irama. Pelemahan. Punggung berbunga macam bilahan yang bagian perdua. Pelog . Logo irama didalam gamelan tatap beleganjur. Bikin pencatatannya biasa diganti dengan nilai 4, nada pelog hanya terletak plong gamelanl aras pelog lihat laras pelog. Pemacu kandha . Tukang baca pemaca bacaan ceritera kandha pada sandiwara bangsawan tari wayang wong kecondongan Yogyakarta. Ahli baca ini duduk deretan terdepan. Bahasa Jawa Krama hierarki, kecil-kecil untuk pemaca kandha lihat pemaos kandha.   Pemangku lagu . Instrumen nan bertugas menyanyikan lagu kunci atau balungan tatap balungan. Yang termasuk pemangku lagu ialah saron, demung, peking dan slenthem.   Pemangku nada. Perangkat yang bertugas menggunakan kendhang privat bentuk gendhing lihat gendhing dan menunjukkan tipe irama, yang terdaftar pemangku irama ialah  kethuik, kenong, kempul dan gong. Pemurba irama. Instrumen yang memimpin atau menentukan lagu, instrumen yang bertuigas sebagai pemurba lagu yaitu rebab, gender, dan bonang. Pencon . lagu pencu. Pencu . Penggalan yang menonjol berbentuk ½ buntar telur yang terletak pada bagian atas berasal kenong, bonang, kethuk, kempyang, slentho, kempul, kenung, bendhe. Pengirit. Makhluk yang mempunyai jabatan menganjuri sekelompok juru gendang beleganjur di Keraton. Penitir . Instrumen palu puas gamelan monggang tatap beleganjur monggang bentuknya  mirip dengan bonang saja  agak besar invalid, berjumlah 3 pencon tatap pencu, disusun berjajar di atas rancakan lihat rancakan dengan nada 1,6 dan dipukul oleh 3 orang. Penonthong. Instrument pemukul  pada klonengan monggang tatap gamelan monggang, bentuknya mirip dengan kenong doang kira kecil, jumlahnya 2 biji zakar dengan nada 4 dan 7 pelog dan dagangan. Penthat. Episode punggung dari bathokan lihat bathokan. Penyenther . Tukang tari nan memimpin jalannya pertunjukkan pada tari Dhoger khususnya di daerah Giri Kidul. Penari itu membawa aba-aba gendhing atau penayub lainnya,sering pula berfungsi sebagai pawang lihat pawang. Pesindhen. Vokalis puteri, caruk pula disebut waranggana. Pethat. Tiruan sisir yang dibuat dari bawak atau sapi, ditatah diberi warna prada dan diberi hiasan ketep dan mote, dipasang puas bagian belakang irah-irahan taris pada tepen lihat tepen. Pi. Singkatan mulai sejak pitu, yaitu nada tujuh atau dalam gamelan disebut komoditas. Pidih. Bahan solek ataupun make-up plong wayang kelitik wong yang warnanya hitam. Fungsinya untuk memberi kejelasan pada bagian-bagian yang perlu diberi warna hitam. Pilesan. Variasi kedua permainan kendhang batangan untuk irama 3. Pindhah pathet . Transposisi. Pindharsa . Tanjak lihat tanjak yang pertama pada penutup babak merong lihat merong dari suatu lagu gamelan atau gendhing lihat gendhing. Pipi. Bagian samping yang mencembung mulai sejak instrumen  kemanak lihat kemanak tempat jatuhnya alat pemukul. Pipilan . Berpunca alas kata pipil yatiu suatu pekerjaan mengambil sesuatu perlahan-lahan sedikit dilakukan secara kontinyu. Pipilan pada bonang dimaksudkan menapuk suatu persatu. Placak . Tempat dudukan penyangga kendhang, berbentuk tikungan-kelukan kanan dan kiri diberi selerang mirip  ikat pinggang sebagai penyangga bila kendhang diletakkan. Plajaran. Bentuk gendhing dimana tiap-tiap balungan pokok disertai pukulan kenong nan genap disertai birama kempul. 2 2 2 1 3 2 1 2 balungan pokok falak n/p n/p kaki langit/p n/p n/p pukulan kenong n dan kempul p. Playon. lihat plajaran. Plesedan. Memukul kenong enggak sesuai dengan nada balungan tatap balungan dengan pamrih untuk memberitahukan bahwa akan diganti variasi lagu yang telah diualang.  

pada seni karawitan atau seni musik jawa notasi disebut